Minggu, 27 Oktober 2019

IBD SEBAGAI SALAH SATU MKDU


BAB I
IBD SEBAGAI SALAH SATU MKDU


1.1   Pengertian ilmu budaya dasar
Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu komponen Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) yang mempunyai tujuan membentuk kepribadian, menumbuhkan kepekaan, memberi pengetahuan-pengetahuan dasar dan memiliki wawasan budaya yang luas untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
1.2   Tujuan ilmu budaya dasar
Melakukan kegiatan-kegiatan berdasarkan cinta kasih serta berani melawan tindakan-tindakan yang tidak didasarkan atas cinta kasih oleh diri sendiri maupun oleh yang lain. 
Mengenal dan menghargai keindahan yang ada di sekitarnya dan ikut serta giat menjaga dan mencipta keseimbangan keindahan yang dibutuhkan untuk itu. 
Mengenal untuk mengerti agar dapat memikirkan dan menyusun rencana kemungkinan jalan keluar dari penderitaan yang ada dalam diri sendiri dan orang lain dalam lingkungannya.
Mengenal dan menentukan sikapnya bila menghadapi masalah-masalah pandangan hidup yang muncul dalam masyarakat budayanya sendiri serta menghormati pandangan hidup yang dianut orang.
Mengenal dan mampu menjelaskan serta membedakan tingkat jenis tanggung jawab dalam masyarakat budaya sendiri serta memikirkan penanggulangan masalahmasalah yang berakitan dengan tanggung jawab serta mampu memikirkan dan merencanakan pengabdian yang dibutuhkan oleh masyarakat budaya baik dalam maupun di luar lingkungannya.
Mengenal masalah-masalah di dalam dan di luar masyarakat budaya sendiri yang menimbulkan kegelisahan yang berlebihan serta mampu memikirkan dan merencanakan kemungkinan penanggulangannya. 
Mengenal dan menguraikan hal-hal yang menyebabkan timbulnya harapan atau hilangnya harapan serta mampu memikirkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merangsang timbulnya harapan atau menciptakan kegiatan-kegiatan yang mencegah hilangnya harapan.
1.3   Ruang lingkup ilmu budaya dasar
Filsafat , seringkali disebut sebagai induk dari ilmu-ilmu, merupakan ilmu yang berusaha memberikan jawaban atas pertanyaanpertanyaan manusia yang esensial, misalnya: siapakah manusia itu? dari manakah asalnya? dan sebagainya.
Teologi atau ilmu agama , mengajarkan tentang manusia, sejarahnya, tujuannya, tugas, dan tanggung jawabnya di dunia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan.
Sejarah , menceritakan mengenai kehidupan manusia pada masa lampau, mengenai adatistiadatnya, pandangan hidupnya, dan lain sebagainya.


BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

2.1   Pengertian manusia

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain. 

2.2   Hakikat manusia
adalah keberadaan kontrak sosial dari manusia itu sendiri, yaitu setiap orang harus menghargai dan menjaga hak orang lain (Thomas Hobbes). 

2.3   Pengertian kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia
Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat serta setiap kecakapan, dan kebiasaan.
Bisa juga diartikan sebagai segala hal yang kompleks, yang di dalamnya berisikan kesenian, kepercayaan, pengetahuan, hukum, moral, adat istiadat serta keahlian ataupun ciri khas lainnya yang diperoleh individu sebagai anggota dalam suatu masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. 

2.4   Unsur-unsur kebudayaan

1. Bahasa

Bahasa merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus sebagai alat perantara yang paling utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan.
Bentuk bahasa ada dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.

2. Sistem Pengetahuan

Sistem pengetahuan berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan yang digunakannya. Sistem pengetahuan meliputi flora dan fauna, ruang pengetahuan tentang alam sekitar, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia serta tubuh manusia.

3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial

Organisasi sosial merupakan sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi kekerabatan, asosiasi, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan perkumpulan.

4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah dari semua teknik yang dimiliki oleh para anggota dalam suatu masyarakat yang meliputi cara bertindak dan berbuat dalam mengelola dan mengumpulkan bahan-bahan mentah.

2.5   Wujud kebudayaan

menurut Koentjaraningrat, terdapat 4 wujud-wujud kebudayaan, yakni nilai-nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik. Berikut merupakan penjelasan wujud kebudayaan menurut Koentjaraningrat selengkapnya.

1. Nilai-Nilai Budaya

Wujud kebudayaan yang pertama menurut Koentjaraningrat adalah nilai-nilai budaya. Hal ini merujuk pada pusat dari semua unsur budaya lainnya, dimana nilai-nilai kebudayaan menjadi gagasan yang telah dipelajari oleh masyarakat sejak dini.
2. Sistem Budaya
Wujud budaya berikutnya adalah sistem budaya itu sendiri. Hal ini menjelaskan bahwa kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami, serta berpola dan berdasarkan pada sistem-sistem tertentu.
3. Sistem Sosial
Selanjutnya ada sistem sosial, yang menjelaskan bahwa kebudayaan bersifat konkret. Hal ini berarti budaya dapat diabadikan berupa pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem.
4. Kebudayaan Fisik
Wujud kebudayaan yang terakhir adalah kebudayaan fisik. Kebudayaan fisik merupakan jenis wujud terbesar dan bersifat konkret. Contoh nyata adalah bangunan-bangunan yang mengandung corak budaya yang ada bentuk fisiknya.
2.6   Orientasi nilai budaya
Sistem nilai budaya dalam masyarakat di mana pun di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:

Hakikat hidup manusia (MM)
Hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup (nirvana = meniup habis), ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu meuganggap hidup sebagai suatu hai yang balk, “mengisi hidup”.

Hakikat karya manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakikatnya herbeda-beda, di antaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.

Hakikat waktu manusia (MW)
Hakikat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau yang akan datang.

Hakikat aiam manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan bahwa: manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.

Hakikat huhungan manusia (MM)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pu!a yang berpandangan individualist is (menilai tinggi kekuatan sendiri)

2.7   Perubahan kebudayaan

A. Max Weber

Menurut buku Sociological Writings, perubahan sosial budaya menurut Max Weber adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat dari adanya ketidaksesuaian unsur-unsur di dalamnya.

B. Selo Soemardjan

Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosial termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok dalam masyarakat.

C. William Kornblum

Perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya secara bertahap dalam jangka waktu yang lama.

D. J.L Gillin dan J.P Gillin

Perubahan sosial merupakan variasi dari cara-cara atau mode hidup yang telah diterima, bisa karena perubahan kondisi geografis, komposisi penduduk atau ideologi, dalam kebudayaan materil, maupun disebabkan oleh difusi atau penemuan-penemuan baru dalam kelompok.

E. Kingsley Davis

Pendapat Davis mengenai perubahan Budaya adalah perubahan yang mencakup segenap cara berpikir dan bertingkah laku, yang timbul karena adanya interaksi yang bersifat komunikatif.

2.8   kaitan manusia dan kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. dimana manusia memegang peranan yang unik dan dapat dipandang dari banyak segi. Sedangkan kebudayaan lebih dekat kepada karya seni adat istiadat yang tumbuh dari suatu kumpulan masyarakat.

Secara sedarhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan oleh manusia. Jika dilihat dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, seperti masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya. Tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat. Contohnya seperti masyarakat dari desa  hanya meniru atau mengikuti budaya yang dilakukan masyarakat dari kota tanpa memikirkan sisi positif dan negatifnya, mereka hanya berfikir bahwa budaya kota itu lebih maju dan harus mereka jadikan contoh.




Daftar pustaka









Tidak ada komentar:

Posting Komentar