BAB I
IBD SEBAGAI SALAH SATU MKDU
1.1
Pengertian ilmu budaya dasar
Ilmu Budaya Dasar
adalah salah satu komponen Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) yang
mempunyai tujuan membentuk kepribadian, menumbuhkan kepekaan, memberi
pengetahuan-pengetahuan dasar dan memiliki wawasan budaya yang luas untuk
mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
1.2
Tujuan ilmu budaya dasar
Melakukan
kegiatan-kegiatan berdasarkan cinta kasih serta berani melawan
tindakan-tindakan yang tidak didasarkan atas cinta kasih oleh diri sendiri
maupun oleh yang lain.
Mengenal dan menghargai keindahan yang ada di
sekitarnya dan ikut serta giat menjaga dan mencipta keseimbangan keindahan yang
dibutuhkan untuk itu.
Mengenal untuk mengerti agar dapat memikirkan dan
menyusun rencana kemungkinan jalan keluar dari penderitaan yang ada dalam diri
sendiri dan orang lain dalam lingkungannya.
Mengenal dan menentukan sikapnya
bila menghadapi masalah-masalah pandangan hidup yang muncul dalam masyarakat
budayanya sendiri serta menghormati pandangan hidup yang dianut orang.
Mengenal dan mampu
menjelaskan serta membedakan tingkat jenis tanggung jawab dalam masyarakat
budaya sendiri serta memikirkan penanggulangan masalahmasalah yang berakitan
dengan tanggung jawab serta mampu memikirkan dan merencanakan pengabdian yang
dibutuhkan oleh masyarakat budaya baik dalam maupun di luar lingkungannya.
Mengenal masalah-masalah di dalam dan di luar masyarakat budaya sendiri yang
menimbulkan kegelisahan yang berlebihan serta mampu memikirkan dan merencanakan
kemungkinan penanggulangannya.
Mengenal dan menguraikan hal-hal yang
menyebabkan timbulnya harapan atau hilangnya harapan serta mampu memikirkan dan
melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merangsang timbulnya harapan atau
menciptakan kegiatan-kegiatan yang mencegah hilangnya harapan.
1.3
Ruang lingkup ilmu budaya dasar
Filsafat , seringkali
disebut sebagai induk dari ilmu-ilmu, merupakan ilmu yang berusaha memberikan
jawaban atas pertanyaanpertanyaan manusia yang esensial, misalnya: siapakah
manusia itu? dari manakah asalnya? dan sebagainya.
Teologi atau ilmu
agama , mengajarkan tentang manusia, sejarahnya, tujuannya, tugas, dan tanggung
jawabnya di dunia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan.
Sejarah , menceritakan
mengenai kehidupan manusia pada masa lampau, mengenai adatistiadatnya, pandangan
hidupnya, dan lain sebagainya.
BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
2.1
Pengertian manusia
Manusia adalah makhluk sosial
yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa
membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain.
2.2 Hakikat manusia
adalah keberadaan kontrak sosial dari manusia itu sendiri, yaitu
setiap orang harus menghargai dan menjaga hak orang lain (Thomas Hobbes).
2.3 Pengertian kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari
bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi
atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia
Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil
cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks
yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat serta setiap
kecakapan, dan kebiasaan.
Bisa juga diartikan sebagai
segala hal yang kompleks, yang di dalamnya berisikan kesenian, kepercayaan,
pengetahuan, hukum, moral, adat istiadat serta keahlian ataupun ciri khas
lainnya yang diperoleh individu sebagai anggota dalam suatu masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut,
dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan
memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan
itu bersifat abstrak.
2.4 Unsur-unsur kebudayaan
1. Bahasa
Bahasa merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen
kebudayaan dan sekaligus sebagai alat perantara yang paling utama bagi manusia
untuk meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan.
Bentuk bahasa ada dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.
2. Sistem Pengetahuan
Sistem pengetahuan berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam
sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan yang digunakannya. Sistem pengetahuan
meliputi flora dan fauna, ruang pengetahuan tentang alam sekitar, waktu, ruang
dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia serta tubuh manusia.
3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial
Organisasi sosial merupakan sekelompok masyarakat yang anggotanya
merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial
meliputi kekerabatan, asosiasi, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan
perkumpulan.
4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi
Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah dari semua teknik
yang dimiliki oleh para anggota dalam suatu masyarakat yang meliputi cara
bertindak dan berbuat dalam mengelola dan mengumpulkan bahan-bahan mentah.
2.5 Wujud kebudayaan
menurut
Koentjaraningrat, terdapat 4 wujud-wujud kebudayaan, yakni nilai-nilai budaya,
sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik. Berikut merupakan
penjelasan wujud kebudayaan menurut Koentjaraningrat selengkapnya.
1. Nilai-Nilai Budaya
Wujud
kebudayaan yang pertama menurut Koentjaraningrat adalah nilai-nilai budaya. Hal
ini merujuk pada pusat dari semua unsur budaya lainnya, dimana nilai-nilai
kebudayaan menjadi gagasan yang telah dipelajari oleh masyarakat sejak dini.
2. Sistem Budaya
Wujud
budaya berikutnya adalah sistem budaya itu sendiri. Hal ini menjelaskan bahwa
kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami, serta
berpola dan berdasarkan pada sistem-sistem tertentu.
3. Sistem Sosial
Selanjutnya
ada sistem sosial, yang menjelaskan bahwa kebudayaan bersifat konkret. Hal ini
berarti budaya dapat diabadikan berupa pola-pola tingkah laku manusia yang
menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem.
4. Kebudayaan Fisik
Wujud
kebudayaan yang terakhir adalah kebudayaan fisik. Kebudayaan fisik merupakan
jenis wujud terbesar dan bersifat konkret. Contoh nyata adalah
bangunan-bangunan yang mengandung corak budaya yang ada bentuk fisiknya.
2.6 Orientasi nilai budaya
Sistem
nilai budaya dalam masyarakat di mana pun di dunia, secara universal menyangkut
lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
Hakikat
hidup manusia (MM)
Hakikat
hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem; ada yang berusaha untuk
memadamkan hidup (nirvana = meniup habis), ada pula yang dengan pola-pola
kelakuan tertentu meuganggap hidup sebagai suatu hai yang balk, “mengisi
hidup”.
Hakikat
karya manusia (MK)
Setiap
kebudayaan hakikatnya herbeda-beda, di antaranya ada yang beranggapan bahwa
karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya
merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
Hakikat
waktu manusia (MW)
Hakikat
waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan
orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau yang
akan datang.
Hakikat
aiam manusia (MA)
Ada
kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan
alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan bahwa: manusia
harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
Hakikat
huhungan manusia (MM)
Dalam
hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara
horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh).
Ada pu!a yang berpandangan individualist is (menilai tinggi kekuatan sendiri)
2.7 Perubahan kebudayaan
A. Max Weber
Menurut
buku Sociological Writings, perubahan sosial budaya menurut Max
Weber adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat dari adanya
ketidaksesuaian unsur-unsur di dalamnya.
B. Selo Soemardjan
Perubahan
sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu
masyarakat, yang memengaruhi sistem sosial termasuk di dalamnya nilai-nilai,
sikap, dan pola perilaku di antara kelompok dalam masyarakat.
C. William Kornblum
Perubahan
sosial budaya adalah perubahan suatu budaya secara bertahap dalam jangka waktu
yang lama.
D. J.L Gillin dan J.P Gillin
Perubahan
sosial merupakan variasi dari cara-cara atau mode hidup yang telah diterima,
bisa karena perubahan kondisi geografis, komposisi penduduk atau ideologi,
dalam kebudayaan materil, maupun disebabkan oleh difusi atau penemuan-penemuan
baru dalam kelompok.
E. Kingsley Davis
Pendapat
Davis mengenai perubahan Budaya adalah perubahan yang mencakup segenap cara
berpikir dan bertingkah laku, yang timbul karena adanya interaksi yang bersifat
komunikatif.
2.8 kaitan
manusia dan kebudayaan
Manusia
dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain.
dimana manusia memegang peranan yang
unik dan dapat dipandang dari banyak segi. Sedangkan kebudayaan lebih dekat
kepada karya seni adat istiadat yang tumbuh dari suatu kumpulan masyarakat.
Secara sedarhana
hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan
kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan oleh manusia. Jika dilihat dari
sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara
dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis,
maksudnya saling terkait satu sama lain, seperti masyarakat yang tidak memiliki
kebudayaan dan sebaliknya. Tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat. Contohnya seperti
masyarakat dari desa hanya meniru atau mengikuti
budaya yang dilakukan masyarakat dari kota tanpa memikirkan sisi positif dan
negatifnya, mereka hanya berfikir bahwa budaya kota itu lebih maju dan harus
mereka jadikan contoh.
Daftar pustaka