Sabtu, 16 November 2019

Tugas Vclass Ilbud 4


BAB VII

MANUSIA DAN PANDANGAN HIDUP




1.1  PENGERTIAN PANDANGAN HIDUP DAN IDEOLOGI

  • ·         Pandangan hidup

Pandangan hidup merupakan sebuah hasil penalaran, pemikiran akal, sehingga dapat diakui kebenarannya. Kemudian atas pemikiran ini manusia menggunakannya sebagai pedoman, petunjuk, dan arahan dalam kehidupannya. Pandangan juga dapat dartikan sebagai pertimbangan, pendapat yang diperoleh dari hasil pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah dalam waktu dna tempat hidupnya yang dapat digunakan sebagai petunjuk hidup di dunia.

  • ·         Ideologi

Ideologi merupakan suatu ide atau gagasan. Kata ideologi sendiri diciptakan oleh Antoine Destutt de Tracy pada akhir abad ke-18 untuk mendefinisikan “sains tentang ide”.
Secara umum, pengertian Ideologi adalah kumpulan ide, cita-cita, pandangan atau gagasan bersifat sistematis berupa konsep yang bisa dijadikan asas, pendapat, tujuan, dan penunjuk arah kelangsungan hidup, termasuk dalam kehidupan nasional suatu bangsa dan negara.
Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang luas, sebagai cara memandang segala sesuatu. Ideologi adalah sistem pemikiran abstrak (tidak hanya sekadar pembentukan ide) yang diterapkan pada masalah publik sehingga pembuat konsep ini menjadi intisari politik.



1.2  CITA CITA

Cita cita adalah suatu impian dan harapan seseorang,cita cita adalah mimpi,mimpi adalah kunci yang akan menentukan mau jadi apa kita nanti di masa depan. Bagi sebagian orang cita cita,impian,itu dapat memotifasi dirinya sehingga sikap perilaku dan segala aktivitas yang dilakukan diusahakan demi mencapai cita cita nya suatu hari nanti.



1.3  KEBIJAKAN

Kebijakan merupakan suatu rangkaian konsep dan asas menjadi suatu garis pelaksanaan dalam suatu pekerjaan, kepemimpinan ataupun cara bertindak. Kebijakan juga merujuk pada proses pembuatan keputusan-keputusan yang penting pada suatu organisasi. 
Kebijakan juga dapat sebagai mekanisme politis, finansial ataupun dalam bentuk apapun. Dalam suatu kebijakan harus selalu di pikirkan matang-matang dalam memiliki suatu keputusan.
Jadi pengertian kebijakan merupakan suatu seperangkat keputusan yang diambil oleh para politik dalam rangka untuk memilih tujuan dan juga cara untuk mencapainya.



1.4  USAHA/PERJUANGAN

Pengertian perjuangan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan, yang dilakukan dengan menempuh berbagai kesulitan serta dilakukan dengan kekuatan fisik maupun mental.
Akan tetapi perjuangan tidak hanya merupakan usaha untuk mencapai kemerdekaan saja secara mutlak melainkan juga usaha-usaha mempertahankannya. ”Hal ini diungkapkan oleh P.R.S Mani dalam jejak revolusi 11 1945 yang menyatakan adanya perjuangan mempertahankan kemerdekaan”. (P.R.S. Mani, 1989 ; 90)



1.5  KEYAKINAN DAN KEPERCAYAAN

  • ·         Keyakinan

Keyakinan adalah jaminan yang kita miliki di orang lain. Hal ini bisa menjadi teman kita, kolega, pengusaha dan karyawan dan lain-lain. Ini adalah keyakinan bahwa mereka dapat melakukan sesuatu atau yang lain reliabilitas yang kita miliki pada seseorang

  • ·         Kepercayaan

Kepercayaan adalah keyakinan yang kita miliki di orang lain. Bahkan mengisyaratkan bahwa orang tersebut akan percaya orang lain tanpa bukti atau pertanyaan. Kepercayaan dapat memiliki dasar pemikiran dalam beberapa kasus, tetapi di orang lain, cenderung mempercayai orang lain tanpa alasan apapun.

Perbedaan antara Kepercayaan dan Keyakinan
  • Keyakinan mengacu pada jaminan yang kita miliki pada seseorang.
  • Kepercayaan mengacu pada keyakinan bahwa seseorang pada individu lain.
  • Keyakinan dibangun atas pengalaman, tapi kepercayaan tidak.
  • Seseorang dapat memiliki dasar alasan untuk mempercayai lain. Lain seseorang secara membabi buta bisa mempercayai orang lain. Kualitas ini tidak dapat dilihat pada Keyakinan.


1.6 LANGKAH LANGKAH BERPANDANGAN HIDUP YANG BAIK

Adalah bagaimana kita harus mempunyai langkah-langkah untuk berpandangan hidup yang baik. Dan cara untuk memiliki pandangan hidup yang baik yakni kita harus dapat mengenal , mengerti , menghayati , meyakini dan mengabdi.
  • ·         Mengenal adalah suat kodrat bagi manusia yaitu merupakan tahap pertama dari setiap aktifitas hidupnya yang dalam hal ini mengenal apa itu pandangan hidup.
  • ·         Mengerti , yang dimaksud dalam mengerti dalam hal ini adalah mengerti terhadap pandangan hidup itu sendiri.
  • ·         Menghayati, dengan menghayati pandangan hidup kita akan memperoleh gambaran yang tepat dan benar mengenai pandangan hidup itu sendiri.
  • ·         Meyakini, merupakan suatu hal untuk cenderung memperoleh suatu kepastian sehingga dapat mencapai suatu tujuan hidupnya.
  • ·         Mengabdi, maka kita akan merasakan manfaat dari tujuan hidup yang kita hayati dan yakini.





Daftar pustaka









Minggu, 10 November 2019

tugas Vclass Ilbud 3

BAB V
MANUSIA DAN KEADILAN


1.1  Pengertian keadilan

Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu hal, baik menyangkut benda atau orang. Keadilan bisa juga diartikan sebagai adalah suatu hal yang berkaitan dengan sikap dan tindakan dalam hubungan antar manusia yang berisi sebuah tuntutan agar antar sesama mendapatkan perlakuan sesuai hak dan kewajibannya.

1.2  Keadilan sosial

tidak membeda-bedakan perlakuan pada seluruh rakyat Indonesia di tengah perbedaan yang ada. Semua diperlakukan sama dan sesuai dengan ketentuan atau porsinya

1.3 Macam macam keadilan

Keadilan Komunikatif (Iustitia Communicativa), yaitu suatu keadilan yang memberikan kepada masing-masing orang terhadap apa yang menjadi bagiannya dengan berdasarkan suatu hak seseorang pada suatu objek tertentu.

Keadilan Distributif (Iustitia Distributiva), yaitu suatu keadilan yang memberikan kepada masing-masing terhadap apa yang menjadi suatu hak pada subjek hak yakni individu.

Keadilan Legal (Iustitia Legalis), yaitu suatu keadilan menurut undang-undang dimana objeknya ialah masyarakat yang dilindungi UU untuk kebaikan secara bersama atau banum commune.

Keadilan Vindikatif (Iustitia Vindicativa), yaitu suatu keadilan yang memberikan hukuman ataupun denda yang sesuai dengan pelanggaran ataupun kejahatannya.

Keadilan Kreatif (Iustitia Creativa), yaitu suatu keadilan yang memberikan masing-masing orang dengan berdasarkan bagiannya yang berupa suatu kebebasan untuk dapat menciptakan kreativitas yang dimilikinya dalam berbagai bidang kehidupan.

Keadilan Protektif (Iustitia Protektiva), yaitu suatu keadilan dengan memberikan suatu penjagaan ataupun perlindungan kepada pribadi-pribadi dari suatu tindak sewenang-wenang oleh pihak lain.

1.4  Kejujuran

suatu kesesuaian sikap antara perkataan dan perbuatan yang sebenarnya. Dan apa yang diucapkan memang itulah yang sesungguhnya dan apa yang di perbuat itulah yang sebenarnya.


1.5  Kecurangan

adalah suatu tindakan yang disengaja oleh satu individu atau lebih dalam manajemen atau pihak yang bertanggungjawab atas tata kelola, karyawan, dan pihak ketiga yang melibatkan penggunaan tipu muslihat untuk memperoleh satu keuntungan secara tidak adil atau melanggar hukum.

1.6  Perhitungan (hisab) dan pembalasan

·         Pengertian perhitungan(hisab) oleh Ustadz Abu Asma Kholid syamhudi Lc

Pengertian hisab disini adalah, peristiwa Allah menampakkan kepada manusia amalan mereka di dunia dan menetapkannya. Atau Allah mengingatkan dan memberitahukan kepada manusia tentang amalan kebaikan dan keburukan yang telah mereka lakukan

·         Pembalasan
Pembalasan berasal dari kata dasar balas. Pembalasan memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga pembalasan dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

1.7  Pemulihan Nama baik

Pemulihan nama baik adalah sebuah tindakan untuk membersihkan citra seseorang dari kesalahan atau kecurigaan. Agar proses ini dapat berjalan lebih cepat harus mempersiapkan bukti bahwa seseorang atau sesuatu itu benar dan masuk akal.  Jika nama baik seseorang rusak maka akan rusak juga citra seseorang di lingkungan sekitarnya. Menjaga nama baik lebih susah daripada mendapatkannya, kita harus selalu menjaga sikap dan tingkah laku di masyarakat



BAB VI
MANUSIA DAN NAMA BAIK



2.1 Pengertian tanggung jawab

secara sederhananya tanggung jawab adalah menanggung segala sesuatu yang telah atau sudah terjadi dan dialami. Tanggung Jawab adalah kesadaran diri manusia terhadap semua tingkah laku dan perbuatan yang disengaja atau pun tidak di sengaja. Tanggung jawab juga harus berasalah dari dalam hati dan kemauan diri sendiri atas kewajiban yang harus di tanggung jawabkan.

·         Tanggung jawab menurut para ahli

Abu dan Munawar (2007)
Menurut Abu dan Munawar, definisi tanggung jawab adalah perbedaan antara kebenaran dan kesalahan, yang boleh dan yang dilarang, dianjurkan dan yang dicegah, baik dan buruk dan sadar bahwa menjauhi hal yang memiliki sifat negatif dan mencoba untuk memanfaatkan hal-hal yang positif.
Schiller dan Bryan (2002)
Menurut Schiller dan Bryan, pengertian tanggung jawab adalah perilaku yan g dapat menentukan bagaiman bereaksi terhadap situasi setiap hari dan memerlukan keputusan yang bersifat moral.
Mudjiono (2012)
Menurut Mudjiono, arti tanggung jawab adalah sikap yang terkait dengan janji atau tuntutan tetrhadap hak, kewajiban, tugas yang sesuai dengan aturan, nilai, norma serta adat istiadat di dalam masyarakat.
Burhanudin (2000)
Menurut Burhanudin, pengertian tanggung jawab adalah kesanggupan dalam menetapkan sikap terhadap sebuah perbuatan yang diemban dan kesanggupan untuk menanggung risiko attas perbuatan yang dilakukan.
Mustari (2014: 19)
Menurut Mustari, pengertian tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang dalam menjalankan tugas serta kewajibannya sebagaimana yang seharusnya dilakukan terhadap diri sendiri,, masyarakat, lingkungan, negara dan tuhan.


2.2 Macam macam tanggung jawab


Menurut Tirtorahardjo, jenis-jenis tanggung jawab dapat terbagi menjadi 3 (tiga), yaitu :
1. Tanggung jawab terhadap diri sendiri
Pada dasarnya manusia adalah mahluk yang memiliki kepribadian utuh dalam bertingkah laku, menentukan perasaaan, menentukan keinganan dan dalam menuntut haknya.
Jenis tanggung jawab personal ini adalah individu yang memilih untuk bertindak, berbicara atau mengambil posisi tertentu.
Pada posisi tersebut, individu harus memikul tanggung jawab dan bila seseorang memilih menjadi orang berkuasa maka dia memiliki tanggung jawab atas posisi tersebut.
Contoh tanggung jawab terhadap diri sendiri adalah rasa penyesalan atas kesalahan yang diperbuat.
2. Tanggung jawab terhadap kehidupan sosial.
Pada dasarnya manusia adalah mahluk sosial yang hidup ditengah masyarakat dan tidak mungkin untuk hidup sendiri.
Oleh sebab itu, manusia dalam berpikir, berbicara dan bertindak terikat oleh masyarakat, lingkungan dan negara.
Berdasarkan hal itu maka sikap dan perilaku manusia dalam kehidupan sosial harus dapat di pertanggungjawabkan.
Manusia harus berarti untuk menanggung segala tuntutan berupa sanksi dari masyarakat seperti cemohaan, hukuman penjara, dll.
3. Tanggung jawab kepada Tuhan
Manusia di dunia di dunia merupakan mahluk ciptaan Tuhan dan sebagai mahluk ciptaanNya mansia harus bertanggung jawab kepada tuhan misalkan merasa berdosa karena telah melakukan kesalahan.
2.3 Pengabdian dan pengorbanan
 Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya.
·         Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan, dan semua itu dilakukan dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab.
·         Pengorbanan

Pengorbanan berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga pengorbanan berarti pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian, pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih (suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang tulus-ikhlas semata-mata. 

Daftar Pustaka








Senin, 28 Oktober 2019

MANUSIA DAN CINTA KASIH


BAB III
MANUSIA DAN CINTA KASIH

1.1    Pengertian cinta kasih
Ilmu Budaya Dasar : Manusia dan Cinta Kasih
Manusia dan Cinta KasihPengertian Cinta KasihCinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangattertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atausangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentangrasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkanrasa, mengarah kepada yang dicintai. 

1.2 Cinta menurut ajaran agama
Ada beberapa pengertian tentang cinta yang disebutkan dalam berbagai sumber. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, kata cinta diartikan sebagai perasaan kasih dan sayang terhadap sesuatu atau orang lain. Secara istilah maka cinta dapat dimaknai sebagai suatu perasaan yang dialami manusia dan perasaan tersebut menimbulkan kasih sayang bagi yang merasakannya. Cinta dalam pandangan islam sendiri adalah limpahan kasih sayang Allah kepada seluruh makhluknya sehingga Allah menciptakan manusia dan isinya dengan segala kesempurnaan.
Adapun cinta yang sebenarnya atau cinta yang hakiki adalah hanya milik Allah SWT karena hanya Allah lah yang maha sempurna dan maha pemilik cinta. Dalam pengertian lain, islam juga memandang cinta sebagai dasar persaudaraan antar manusia dan perasaan yang melandasi hubungannya dengan makhluk lain seperti pada hewan dan tumbuhan. Ibnu Hazm sendiri menyebutkan bahwa cinta adalah suatu naluri atau insting yang menggelayuti perasaan seseorang terhadap orang yang dicintainya.
1.2   kasih sayang
Kasih sayang merupakan salah satu bentuk afeksi menurut teori psikologi. Namun secara harfiah kasih sayang merupakan bentuk respon kejiwaan terhadap pengaruh dari luar sehingga menimbulkan kemauan untuk peduli, empati, bahkan sedih dan marah. Sedangkan secara sempit, kasih sayang diartikan sebagai bentuk perasaan di antara dua pihak.

1.3   Pemujaan
Pemujaan adalah salah satu manisfestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada Tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, hal ini dikarenakan pemujaan kepada Tuhan merupakan inti, nilai dan makna dari kehidupan yang sebenarnya.

BAB IV
Manusia dan keindahan


2.1 keindahan
Keindahan atau keelokan merupakan sifat dan ciri dari orang, hewan, tempat, objek, atau gagasan yang memberikan pengalaman persepsi kesenangan, bermakna, atau kepuasan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, keindahan diartikan sebagai keadaan yang enak dipandang, cantik, bagus benar atau elok. Keindahan dipelajari sebagai bagian dari estetika, sosiologi, psikologi sosial, dan budaya. Sebuah "kecantikan yang ideal" adalah sebuah entitas yang dikagumi, atau memiliki fitur yang dikaitkan dengan keindahan dalam suatu budaya tertentu, untuk kesempurnaannya

2.2 Renungan
Renungan berasal dari kata renung, artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Namun secara definisi renungan adalah proses memikirkan sesuatu dalam keadaan diam dan dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.

2.3 Keserasian
 Keserasian memiliki 1 arti. Keserasian berasal dari kata dasar serasi. Keserasian memiliki arti dalam kelas nomina atau kata benda sehingga keserasian dapat menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan


Daftar pustaka


Minggu, 27 Oktober 2019

IBD SEBAGAI SALAH SATU MKDU


BAB I
IBD SEBAGAI SALAH SATU MKDU


1.1   Pengertian ilmu budaya dasar
Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu komponen Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) yang mempunyai tujuan membentuk kepribadian, menumbuhkan kepekaan, memberi pengetahuan-pengetahuan dasar dan memiliki wawasan budaya yang luas untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
1.2   Tujuan ilmu budaya dasar
Melakukan kegiatan-kegiatan berdasarkan cinta kasih serta berani melawan tindakan-tindakan yang tidak didasarkan atas cinta kasih oleh diri sendiri maupun oleh yang lain. 
Mengenal dan menghargai keindahan yang ada di sekitarnya dan ikut serta giat menjaga dan mencipta keseimbangan keindahan yang dibutuhkan untuk itu. 
Mengenal untuk mengerti agar dapat memikirkan dan menyusun rencana kemungkinan jalan keluar dari penderitaan yang ada dalam diri sendiri dan orang lain dalam lingkungannya.
Mengenal dan menentukan sikapnya bila menghadapi masalah-masalah pandangan hidup yang muncul dalam masyarakat budayanya sendiri serta menghormati pandangan hidup yang dianut orang.
Mengenal dan mampu menjelaskan serta membedakan tingkat jenis tanggung jawab dalam masyarakat budaya sendiri serta memikirkan penanggulangan masalahmasalah yang berakitan dengan tanggung jawab serta mampu memikirkan dan merencanakan pengabdian yang dibutuhkan oleh masyarakat budaya baik dalam maupun di luar lingkungannya.
Mengenal masalah-masalah di dalam dan di luar masyarakat budaya sendiri yang menimbulkan kegelisahan yang berlebihan serta mampu memikirkan dan merencanakan kemungkinan penanggulangannya. 
Mengenal dan menguraikan hal-hal yang menyebabkan timbulnya harapan atau hilangnya harapan serta mampu memikirkan dan melaksanakan kegiatan-kegiatan yang merangsang timbulnya harapan atau menciptakan kegiatan-kegiatan yang mencegah hilangnya harapan.
1.3   Ruang lingkup ilmu budaya dasar
Filsafat , seringkali disebut sebagai induk dari ilmu-ilmu, merupakan ilmu yang berusaha memberikan jawaban atas pertanyaanpertanyaan manusia yang esensial, misalnya: siapakah manusia itu? dari manakah asalnya? dan sebagainya.
Teologi atau ilmu agama , mengajarkan tentang manusia, sejarahnya, tujuannya, tugas, dan tanggung jawabnya di dunia sebagai mahkluk ciptaan Tuhan.
Sejarah , menceritakan mengenai kehidupan manusia pada masa lampau, mengenai adatistiadatnya, pandangan hidupnya, dan lain sebagainya.


BAB II
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

2.1   Pengertian manusia

Manusia adalah makhluk sosial yang senantiasa membutuhkan orang lain, oleh karena itu manusia senantiasa membutuhkan interaksi dengan manusia yang lain. 

2.2   Hakikat manusia
adalah keberadaan kontrak sosial dari manusia itu sendiri, yaitu setiap orang harus menghargai dan menjaga hak orang lain (Thomas Hobbes). 

2.3   Pengertian kebudayaan
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi, dan akal manusia
Pengertian Kebudayaan secara umum adalah hasil cipta, rasa dan karsa manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya yang kompleks yang mencakup pengetahuan, keyakinan, seni, susila, hukum adat serta setiap kecakapan, dan kebiasaan.
Bisa juga diartikan sebagai segala hal yang kompleks, yang di dalamnya berisikan kesenian, kepercayaan, pengetahuan, hukum, moral, adat istiadat serta keahlian ataupun ciri khas lainnya yang diperoleh individu sebagai anggota dalam suatu masyarakat.
Dari berbagai definisi tersebut, dapat diperoleh pengertian mengenai kebudayaan adalah sesuatu yang akan memengaruhi tingkat pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. 

2.4   Unsur-unsur kebudayaan

1. Bahasa

Bahasa merupakan suatu pengucapan yang indah dalam elemen kebudayaan dan sekaligus sebagai alat perantara yang paling utama bagi manusia untuk meneruskan atau mengadaptasikan kebudayaan.
Bentuk bahasa ada dua, yaitu bahasa lisan dan bahasa tulisan.

2. Sistem Pengetahuan

Sistem pengetahuan berkisar pada pengetahuan tentang kondisi alam sekelilingnya dan sifat-sifat peralatan yang digunakannya. Sistem pengetahuan meliputi flora dan fauna, ruang pengetahuan tentang alam sekitar, waktu, ruang dan bilangan, sifat-sifat dan tingkah laku sesama manusia serta tubuh manusia.

3. Sistem Kemasyarakatan atau Organisasi Sosial

Organisasi sosial merupakan sekelompok masyarakat yang anggotanya merasa satu dengan sesamanya. Sistem kemasyarakatan atau organisasi sosial meliputi kekerabatan, asosiasi, sistem kenegaraan, sistem kesatuan hidup, dan perkumpulan.

4. Sistem Peralatan Hidup dan Teknologi

Yang dimaksud dengan teknologi adalah jumlah dari semua teknik yang dimiliki oleh para anggota dalam suatu masyarakat yang meliputi cara bertindak dan berbuat dalam mengelola dan mengumpulkan bahan-bahan mentah.

2.5   Wujud kebudayaan

menurut Koentjaraningrat, terdapat 4 wujud-wujud kebudayaan, yakni nilai-nilai budaya, sistem budaya, sistem sosial, dan kebudayaan fisik. Berikut merupakan penjelasan wujud kebudayaan menurut Koentjaraningrat selengkapnya.

1. Nilai-Nilai Budaya

Wujud kebudayaan yang pertama menurut Koentjaraningrat adalah nilai-nilai budaya. Hal ini merujuk pada pusat dari semua unsur budaya lainnya, dimana nilai-nilai kebudayaan menjadi gagasan yang telah dipelajari oleh masyarakat sejak dini.
2. Sistem Budaya
Wujud budaya berikutnya adalah sistem budaya itu sendiri. Hal ini menjelaskan bahwa kebudayaan bersifat abstrak sehingga hanya dapat diketahui dan dipahami, serta berpola dan berdasarkan pada sistem-sistem tertentu.
3. Sistem Sosial
Selanjutnya ada sistem sosial, yang menjelaskan bahwa kebudayaan bersifat konkret. Hal ini berarti budaya dapat diabadikan berupa pola-pola tingkah laku manusia yang menggambarkan wujud tingkah laku manusia yang dilakukan berdasarkan sistem.
4. Kebudayaan Fisik
Wujud kebudayaan yang terakhir adalah kebudayaan fisik. Kebudayaan fisik merupakan jenis wujud terbesar dan bersifat konkret. Contoh nyata adalah bangunan-bangunan yang mengandung corak budaya yang ada bentuk fisiknya.
2.6   Orientasi nilai budaya
Sistem nilai budaya dalam masyarakat di mana pun di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:

Hakikat hidup manusia (MM)
Hakikat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstrem; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup (nirvana = meniup habis), ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu meuganggap hidup sebagai suatu hai yang balk, “mengisi hidup”.

Hakikat karya manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakikatnya herbeda-beda, di antaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.

Hakikat waktu manusia (MW)
Hakikat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingkan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau yang akan datang.

Hakikat aiam manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan bahwa: manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.

Hakikat huhungan manusia (MM)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pu!a yang berpandangan individualist is (menilai tinggi kekuatan sendiri)

2.7   Perubahan kebudayaan

A. Max Weber

Menurut buku Sociological Writings, perubahan sosial budaya menurut Max Weber adalah perubahan situasi dalam masyarakat sebagai akibat dari adanya ketidaksesuaian unsur-unsur di dalamnya.

B. Selo Soemardjan

Perubahan sosial adalah perubahan pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat, yang memengaruhi sistem sosial termasuk di dalamnya nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku di antara kelompok dalam masyarakat.

C. William Kornblum

Perubahan sosial budaya adalah perubahan suatu budaya secara bertahap dalam jangka waktu yang lama.

D. J.L Gillin dan J.P Gillin

Perubahan sosial merupakan variasi dari cara-cara atau mode hidup yang telah diterima, bisa karena perubahan kondisi geografis, komposisi penduduk atau ideologi, dalam kebudayaan materil, maupun disebabkan oleh difusi atau penemuan-penemuan baru dalam kelompok.

E. Kingsley Davis

Pendapat Davis mengenai perubahan Budaya adalah perubahan yang mencakup segenap cara berpikir dan bertingkah laku, yang timbul karena adanya interaksi yang bersifat komunikatif.

2.8   kaitan manusia dan kebudayaan

Manusia dan kebudayaan merupakan dua hal yang sangat erat terkait satu sama lain. dimana manusia memegang peranan yang unik dan dapat dipandang dari banyak segi. Sedangkan kebudayaan lebih dekat kepada karya seni adat istiadat yang tumbuh dari suatu kumpulan masyarakat.

Secara sedarhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah sebagai perilaku kebudayaan dan kebudayaan merupakan objek yang dilaksanakan oleh manusia. Jika dilihat dari sisi lain, hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat yang dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain, seperti masyarakat yang tidak memiliki kebudayaan dan sebaliknya. Tidak ada kebudayaan tanpa masyarakat. Contohnya seperti masyarakat dari desa  hanya meniru atau mengikuti budaya yang dilakukan masyarakat dari kota tanpa memikirkan sisi positif dan negatifnya, mereka hanya berfikir bahwa budaya kota itu lebih maju dan harus mereka jadikan contoh.




Daftar pustaka